Senin, 09 Desember 2013

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)


A.       Pengertian MSDM

MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif demi mencapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat yang telah ditentukan. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan lainnya. 

Unsur dari MSDM adalah manusia.

Berikut ini merupakan pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:   
a.       Menurut Melayu SP. Hasibuan.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan   efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

b.      Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan,
pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif
untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.

c.       Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan
pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B.        Fungsi MSDM

         Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia/Manajemen Personalia, meliputi hal-hal sebagai berikut :
    1.    Pengadaan tenaga kerja, meliputi kegiatan penentuan kebutuhan tenaga kerja (baik mengenai mutu maupun jumlahnya), mencari sumber-sumber tenaga kerja secara efektif dan efisien, mengadakan seleksi terhadap para pelamar, menempatkan tenaga kerja sesuai dengan posisi yang sesuai, dan memberikan pendidikan serta latihan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas bagi para tenaga kerja baru.

    2.    Pengembangan tenaga kerja, meliputi kegiatan pendidikan dan latihan bagi para pekerja agar mereka dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi. Tujuan dari pengembangan tenaga kerja ini adalah peningkatan mutu atau keterampilan dan pengetahuan pekerja agar selalu mampu mengikuti perkembangan yang ada dalam organisasi.

     3. Pemberian kompensasi, meliputi kegiatan pemberian balas jasa kepada para karyawan. Kegiatan disini meliputi penentuan sistem kompensasi yang mampu mendorong prestasai karyawan, dan juga menentukan besarnya kompensasi yang akan diterima oleh masing-masing pekerja secara adil.

    4.   Integritas, merupakan kegiatan untuk menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan individu pekerja. Apabila tujuan-tujuan ini sudah sinkron, maka akan tergalang kekompakan dalam irama kerja organisasi dengan irama kerja para individu karyawan, sehingga akan menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi dalam pencapaian tujuan.

   5.    Pemeliharaan tenaga kerja, mencakup pelaksanaan program-program ekonomis maupun non-ekonomis, yang diharapkan dapat memberikan ketentraman kerja bagi pekerja, sehingga mereka dapat bekerja dengan tenang dan penuh konsentrasi guna menghasilkan prestasi kerja yang diharapkan oleh organisasi.





C.       Perkembangan MSDM

Manajemen sumber daya manusia muncul begitu manusia berkumpul untuk sebuah tujuan yang sama. Aktivitas MSDM berawal dari tahun 1915 ketika militer Amerika Serikat mengembangkan suatu korps pengujian psikologi, suatu tim penguji serikat buruh dan suatu tim semangat kerja (Suharyanto: 2005).
Perkembangan MSDM didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, masalah-masalah ekonomi, politik, social, ilmu pengetahuan, dan tuntutan daya saing barang dan jasa yang dihasilkan. MSDM akan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban, teknologi, dan perundang-undangan negara di dunia.
Perkembangan MSDM terbagi dalam beberapa generasi:
ð  Generasi Pertama (1800-1940an): Manajemen Pra Personalia. Manusia masih dilihat sebagai faktor produksi, sebagai manusia mesin. Owner Manager pemilik sekaligus pengelola, Pengelolaan SDM masih terpuruk.
ð  Generasi kedua (1945-1960an) : Manajemen Personalia. Manusia dianggap sebagai mesin yang mempunyai perasaan, munculnya serikat pekerja dan adanya analisis jabatan, serta adanya pengelolaan SDM yang lebih baik.

ð  Generasi ketiga (1965-1970an) : HRM atau Manajemen Sumber Daya Manusia. Manusia sebagai subjek dengan dimulainya pengenalan manajemen sumber daya manusia. Serta Motivasi dan Perilaku kerja merupakan isu penting.

ð  Generasi keempat (1975-1999) : Strategi MSDM. Mulai diterapkannya pola strategis dalam mengelola manusia, perkembangan perusahaan tergantung pada daya saing SDM nya, serta manusia sudah dianggap sebagai aset perusahaan.

ð  Generasi kelima (2000 - sekarang) : Brainware Management (Manajemen Perangkat Otak). Di Indonesia masalah sumber daya manusia baru mulai diperhatikan lebih serius pada tahun 1970-an. Hal ini dibuktikan dengan munculnya Undang-undang tentang tenaga kerja, peraturan upah minum dan kesejahteraan pegawai



D.          Perencanaan SDM

Adalah suatu proses dimana para manajer menjamin bahwa mereka memiliki jumlah dan jenis orang yg tepat ditempat-tempat yang pas. Ada 3 langkah dalam perencanaan SDM, yaitu:
 
a.      Penilaian Sekarang
Para manajer memulai perencanaan  SDM dengan meninjau status SDM organisasi yaitu dengan membuat sebuah inventarisasi SDM.
b.      Penilaian Kebutuhan SDM Masa Depan
Kebutuhan-kebutuhan SDM dimasa depan ditentukan oleh strategi-strategi maupun sasaran-sasaran organisasi.
c.       Menyusun sebuah Program Masa Depan
Setelah melakukan penilaian-penilaian atas kemampuan SDM yang ada sekarang maupun kebutuhan masa depan, para manajer harus mampu memperkirakan kekurangan-kekurangannya baik dalam jumlah maupun dalam jenisnya.



E.           Serikat Buruh

Serikat buruh/serikat pekerja merupakan organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.

ð  Cara bergabung dalam serikat buruh
Pada dasarnya sebuah serikat buruh/serikat pekerja harus terbuka untuk menerima anggota tanpa membedakan aliran politik, agama, suku dan jenis kelamin. Jadi sebagai seorang karyawan di suatu perusahaan, anda hanya tinggal menghubungi pengurus serikat buruh/serikat pekerja di kantor anda, biasanya akan diminta untuk mengisi formulir keanggotaan untuk data. Ada pula sebagian serikat pekerja yang memungut iuran bulanan kepada anggotanya yang relatif sangat kecil berkisar Rp. 1,000  - Rp. 5,000, gunanya untuk pelaksanaan-pelaksanaan program penyejahteraan karyawan anggotanya.


Sumber:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar