Pengertian TOEFL
TOEFL ( Test of
English as a Foreign Language ) adalah salah satu model pengujian Bahasa
Inggris yang digunakan untuk mengukur tingkat kecakapan atau profisiensi mereka
yang tidak menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa Ibu. ( Non-native
speaker ).
Umumnya TOEFL
digunakan sebagai salah satu prasyarat untuk studi di luar negeri, terutama
negara-negara yang merupakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar.
TOEFL biasanya juga menjadi persyaratan untuk melanjutkan studi S-2 dan S-3 di
dalam negeri. Bahkan belakangan mahasiswa S-1 pada berbagai universitas
ternama di Indonesia juga diharuskan untuk memiliki skor TOEFL tertentu sebagai
salah satu syarat kelulusan. Demikian pula TOEFL saat ini sudah mulai digunakan
dalam dunia kerja sebagai salah satu mekanisme rekruitment atau jenjang
kenaikan karir.
Jenis TOEFL dan Skornya
TOEFL terdiri
dari dua jenis, yaitu Computer-based Testing dan Paper-based Testing. Model
Computer-based adalah Ujian TOEFL yang menggunakan komputer. Skala penilaian
model ini berkisar antara 40 – 300. Sedangkan jenis kedua, paper-based adalah
ujian TOEFL yang menggunakan kertas sebagai media pengujiannya. Skor penilaian
model ini berada pada kisaran antara 217 – 677. Bentuk kedua ini adalah yang
paling banyak dan lazim digunakan.
Model Pengujian
Ada empat bagian yang diujikan
dalam test TOEFL :
1.
Listening
Comprehension
Bagian ini
digunakan untuk menguji kemampuan peserta tes dalam menyimak pembicaraan atau
bahasa lisan yang dilakukan dalam bahasa inggris. Para peserta diharapkan bisa
menyimak setiap percakapan ( baik dialog maupun monolog ) yang berasal dari
sebuah tape recorder atau media audio lainnya.
2.
Structure
and Written Expression
Bagian ini
digunakan untuk mengetahui kemampuan gramatikal peserta tes, termasuk di
dalamnya adalah gaya-gaya dalam bahasa tulis dalam bahasa Inggris. Peserta
diharapkan bisa memilih jawaban yang paling tepat untuk melengkapi sebuah
kalimat dan juga harus menemukan kesalahan yang terdapat dalam sebuah kalimat.
3.
Reading
Comprehension
Bagian ini
ditujukan untuk mengetahui pemahaman peserta tes terhadap teks-teks tertulis
dalam bahasa Inggris. Secara umum, para peserta tes diharapkan bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai arti, ide, informasi yang spesifik seta kosa
kata tertentu yang terdapat dalam bacaan-bacaan yang diujikan.
4.
Test
of English Written ( TWE )
Bagian ini
dikhususkan untuk mengetahui kemampuan peserta tes dalam melakukan tulis
menulis dalam bahasa Inggris. Dalm ujian ini, peserta tes diberikan satu topik
atau tema tertentu dan selanjutnya diminta untuk menulis ide mengenai tema
tersebut. Namun tidak semua tes TOEFL mengujikan TWE, bahkan hanya sedikit yang
memasukkannya sebagai salah satu materi pengujian. Skor TWE diberikan secara
terpisah dari skor TOEFL secara keseluruhan. Skala penilaiannya berkisar antara
1-6.
Semua jawaban yang disediakan
dalam tes TOEFL menggunakan model pilihan ganda ( multiple choice ), terdiri
dari empat pilihan jawaban ( A, B, C, dan D ).
Adapun jumlah pertanyaan dan
durasi waktu yang disediakan dalam tes TOEFL dirangkum dalam table berikut :
Bagian Yang Diujikan
|
Jumlah
|
Durasi Waktu
|
Listening Comprehension
|
50 Pertanyaan
|
40 menit
|
Structure and Written
Expression
|
40 Pertanyaan
|
25 menit
|
Reading Comprehension
|
50 Pertanyaan
|
55 menit
|
Test of Written English
|
1 Topik esai
|
30 menit
|
Bila TWE termasuk bagian yang
diujikan dalam sebuah tes TOEFL, biasanya ia dilaksanakan sebelum ujian
Listening Comprehension.
Persiapan Umum
Tes TOEFL sering
kali memunculkan bayangan yang menakutkan bagi mereka yang belum pernah
menjalani sebelumnya. Bahkan tidak sedikit pula mereka yang sudah beberapa kali
menempuh ujian TOEFL masih mengalami kecemasan ketika menghadapi ujian. Namun
ini tentu saja bisa diminimalisasi bila anda memiliki persiapan yang cukup
baik.
Berikut ini adalah poin-poin yang
sebaiknya anda persiapkan sebelum menjalankan ujian TOEFL :
TOEFL merupakan model tes yang
memiliki pola-pola tertentu dan pasti.
Untuk itu selain mempersenjatai
diri kita dengan kemampuan- kemampuan dasar dalam bahasa Inggris, sebaiknya
anda juga mengenal pola-pola kompetensi yang diujikan dalam tes TOEFL.
Kenalilah bentuk-bentuk perintah
( direction ) dalam test TOEFL.
Karena ia memiliki pola
kompetensi yang baku, anda dianjurkan untuk mengenal secara familier dengan
bentuk-bentuk perintah yang terdapat pada soal ujian TOEFL, maka kepanikan anda
akan terkurangi. Selain itu anda juga bisa memaksimalkan waktu ujian untuk
lebih berkonsentrasi pada soal-soal yang akan diujikan.
Materi toefl structur
A. Basic Sentences Stucture
Secara umum, tidak ada perbedaan
yang sangat mencolok antara struktur kalimat bahasa Inggris dengan bahasa
Indonesia, dimana suatu kalimat dibangun atas 4 komponen utama, yaitu :
Subject (S) + Verb (V) +
Complement (C) + Modifier (M)
Dalam bahasa Indonesia, komponen
ini kita kenal dengan Subjek + Kata Kerja + Objek + Keterangan
contoh:
a. We
studied grammar last week
b. We
+ studied + grammar + last week
S + V + C + M
1. Subject
agen dari suatu kalimat dalam
bentuk aktif
benda/orang/pihak yang melakukan
kegiatan atau yang bertanggung jawab terhadap suatu aksi dalam suatu kalimat
biasanya mendahului verb, atau
setelah subject biasanya terdapat verb
contoh:
a. I explain
how to study English
b. She listens
to my explanation
c. They didn’t
understand that language
Subjek dapat diketahui dari
pertanyaan who (siapa) atau what (apa) yang melakukan
perbuatan pada suatu kalimat.
2. Verb
Verb is the action of a sentence
(aksi atau perbuatan pada suatu kalimat)
Verb phrase: gabungan
antara auxilaries dengan main verb (kata kerja utama)
contoh:
a. I am
learning English (am = auxilary, learning = main verb)
b. My
brother is very clever
c. She has
gone home (has = auxilary, gone = main verb)
d. I have
been waiting here (have been = auxilary, waiting =
main verb)
Setiap kalimat harus
mempunyai Verb
3. Complement
Biasanya berupa noun (kata benda)
atau noun phrase (frasa kata benda)
biasanya terdapat setelah verb
pada kalimat aktif
complement menjawab
pertanyaan what (apa) atau siapa (whom)
contoh:
a. Karel
bought a cake yesterday
What did
Karel buy yesterday? a cake.
b. He
saw Dany at the movie
Whom did he
see at the movie? Dany
c. I
explain pharmacology to my students
What do I
explain to my students? pharmacology
* Catatan : Setiap kalimat tidak
harus mempunyai complement.
4. Modifier
Modifier
menjelaskan time (waktu), place (tempat),
atau manner (cara) dari sebuah aksi atau perbuatan
Bentuk yang paling umum dari
modifier adalah prepositional phrase (kelompok kata yang dimulai
dengan sebuah preposition dan diakhiri dengan sebuah noun
Preposition = on, out, under,
behind, etc…
Modifier menjawab
pertanyaan when (kapan), where (dimana), atau how
(bagaimana)
contoh:
a. Nathaneil
bought a book at a book fair
Where did
Nathaneil buy a book? at a book fair
b. She
is driving very fast
How is she
driving? very fast
c. I
posted my application yesterday
When do I
post my application? yesterday
Contoh soal :
1. The Colloseum ….. Rome, Italy
a. landmarks c.
is a landmark in
b. is a landmarked in d.
is in a landmark
jawaban :
The Colloseum is a landmark in Rome,
Italy. Karena mengikuti aturan kalimat bahasa Inggris, sebuah kalimat harus
memiliki subjek dan verb, dalam hal ini, The Collosem, adalah subjek
single sehingga memerlukan to be yang singular, yakni is. Dan kalimat
tersebut membutuhkan sebuah complement untuk kebutuhan Modifier place
yakni, Rome, sehingga landmark berfungsi sebagai noun dan
tidak bisa digunakan dalam bentuk verb 2 & 3 karena peran verbs sudah
digantikan oleh to be, is.
2. Young deer …..
a. are called fawns c.
is fawns
b. be fawns d.
are fawns called
jawaban :
Young deer is fawns, karena
subjek adalah single sehingga membutuhkan to be singular untuk berperan menjadi
verbs bagi complements noun yakni, fawns.
B. Parallel Structure
Parallelism
artinya kata-kata yang digunakan dalam rangkaian atau kelompok yang harus
mempunyai bentuk yang sama secara grammar. Ketika kita menggunakan kata-kata
atau frase yang dihubungkan dengan kata penghubung dalam sebuah rangkaian, maka
bentuknya harus sama secara grammar. Perhatikan contoh berikut ini:
a. Jhon
likes swimming and to dive. (Salah – tidak parallel)
b. Jhon
likes swimming and diving. (Benar – parallel)
c. Jhon
likes to swim and (to) dive. (Benar – parallel)
d. I’m
taking history, math, and chemical. (Salah – Chemical bukan kata benda)
e. I’m
taking history, math, and chemistry
Kadang-kadang kata-kata yang
berulang-ulang seperti auxiliary verbs, dapat dihilangkan pada rangkaian
selanjutnya.
a. I
have been to Rome and saw the Colloseum. (Salah – saw seharusnya seen)
b. I
have been to Rome and have seen the Colloseum. (Benar)
c. I
have been to Rome and seen the Colloseum. (Benar dan lebih baik daripada contoh
ke 2)
d. Is
she coming to the party or go to a movie? (salah)
e. Is
she coming to the party or going to a movie? (Benar)
Contoh soal
Identify and correct the mistakes
in parallel structure in the following sentences
1. I swept the yard, weeded the
garden and …. the clothes.
a. was washing c. washed
b. wash d. washing
2. James decided to get up early,
practice some yoga and …. healthy foods.
a. eat c. eating
b. ate d. eaten
Jawaban :
I swept the yard, weeded the
garden and washed the clothes, karena kalimat menggunakan simple past
tense yang menggunakan verb ketiga tanpa Auxiliary, sehingga kata wash
juga harus menggunakan verb ketiga tanpa Auxiliary.
James decided to get up early,
practice some yoga and eat healthy foods, karena kata
sebelumnya practice menggunakan verb 1 sehingga kata pasangan
paralelnya harus menggunakan verb 1 satu juga yakni eat .
C. Comparative Adjectives
Saat
membicarakan dua benda, kita dapat membandingkan dan melihat persamaan juga
perbedaan antara dua benda tersebut. Mungkin saja benda itu mempunyai kesamaan
di satu sisi dan perbedaan pada sisi lainnya. Untuk membandingkan perbedaan
kedua benda tersebut kita menggunakan comparative adjectives. Perbandingan
menggunakan comparative adjectives ini hanya untuk membandingkan antara dua
benda saja.
Ada dua cara untuk membuat
comparative adjectives:
1. Menambah akhiran -er (short
adjectives)
2. Menambah awalan more (long
adjectives)
Aturan penambahan akhiran untuk
short adjectives:
Umumnya adjektiva hanya
ditambahkan –er, misalnya: older, smaller, richer, etc.
Jika berakhiran –e, tambahkan
saja r, misalnya: later, nicer, etc.
Jika berakhiran
konsonan-vokal-konsonan, maka ditambah konsonan yang terakhir, baru kemudian
ditambah –er, misalnya: bigger, hotter, etc.
Jika berakhiran –y, maka y diubah
menjadi i kemudian ditambah er, misalnya: happier, earlier, busier, heavier,
etc.
Untuk long adjectives, aturannya
hanya menambahkan kata more saja pada adjektiva, misalnya: expensive menjadi
more expensive, beautiful menjadi more beautiful, dsb.
Beberapa adjektiva mempunyai
bentuk irregular, misalnya good – better, well (healthy) – better, bad – worse,
far – farther/further, etc.
Adjektiva dengan dua suku kata
yang bisa menggunakan –er atau more: quiet – quieter/more quiet, clever –
cleverer/more clever, narrow – narrower/more narrow, simple – simpler/more
simple.
Comparative
adjectives tidak hanya digunakan untuk membandingkan dua benda yang berbeda
saja, tetapi dapat juga digunakan untuk membandingkan benda yang sama yang
menunjuk pada dirinya sendiri, dan benda yang dimaksud tidak perlu disebutkan
lagi, seperti salah satu contoh kalimat di atas: I want to have a more powerful
computer.
Kata sifat dengan 1 suku kata
Untuk membuat bentuk komparatif
dari sebuah kata sifat yang memiliki satu suku kata, kita
menambahkan -er di belakang kata, contoh:
·
slow – slower
·
fast – faster
·
tall – taller
·
short – shorter
Untuk membuat perbandingan dari
sebuah kata sifat yang memiliki satu suku kata dan berakhiran dengan huruf -e,
kita cukup menambahkan -r. Contoh:
·
( nice – nicer )
·
( large – larger )
Jika kata sifat dengan satu suku
kata yang berakhiran dengan huruf vokal dan konsonan, maka kita menggandakan
huruf konsonan. Contoh:
·
( big – bigger )
·
( hot – hotter )
·
( thin – thinner )
Kata sifat dengan 2 suku kata
Jika kata sifat memiliki dua atau
lebih suku kata, kita menambahkan moresebelum kata sifat. Contoh:
a. This
book is more expensive than that book.
b. This
picture is more beautiful.
Akan tetapi, ada banyak
pengecualian terhadap aturan satu/dua suku -kata ini.
Beberapa kata dengan 2 suku-kata
memiliki sifat yang mirip dengan kata yang memiliki 1 suku-kata. Contoh:
·
This is easier – Benar
·
This is more easy - Tidak benar
·
This is simpler – Benar
·
This is more simple - Tidak benar
Dan beberapa kata sifat bisa
menggunakan kedua bentuk komparatif. Contoh:
·
clever – cleverer – more clever: These are all
correct
·
quiet – quieter – more quiet: These are all
correct.
Pengecualian-pengecualian yang
ada bisa dipelajari melalui kaidah-kaidah, cara terbaik untuk mempelajarinya
adalah dengan mempelajarinya satu demi satu.
Contoh Soal :
1. The Nile river is …..
than the Amazon.
a. longer c.
longest
b. more long d.
long
2. I’m ….. than Yuri but ….. than
Miko.
a. tallest, shorter c.
taller, shortest
b. more tall, more short d. taller,
shorter
Jawaban :
The Nile river is longer than
the Amazon, karena kata sifat yang diperlukan kalimat hanya terdiri dari 1 suku
kata dan hanya membandingkan 2 benda.
I’m taller than Yuri
but shorter than Miko, karena kata sifat yang diperlukan kalimat
tersebut hanya terdiri dari 1 suku kata dan hanya membandingkan 2 benda.
D. Conditional Clauses
Conditional
(Kalimat Pengandaian) menjelaskan bahwa sebuah kegiatan bertentangan dengan
kegiatan yang lain. Conditional yang paling umum adalah Real Conditonal dan
Unreal Conditonal, kadang-kadang disebut juga if-clauses. Real Conditional
(sering juga disebut juga dengan Conditional Tipe I) yang menggambarkan tentang
mengandai-andai sesuai dengan fakta.
Unreal
Conditional (sering juga disebut sebagai Conditional Tipe II) yang
menggambarkan tentang pengandaian yang tidak nyata atau berimajinasi. Ada juga
Conditional yang ke-3 yang sering disebut dengan Conditional Tipe III,
digunakan sebagai penyesalan yang terjadi di masa lampau dan zero conditional,
digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang sudah pasti benar.
Catatan: Jika klausa “if”
diletakkan di awal kalimat, kita harus menggunakan “koma”. Sebaliknya jika
klausa “if” berada di belakang, maka tidak perlu ada koma
Conditional atau pengandaian
memiliki 3 bentuk :
1. Future Conditional (Conditional Type 1)
Pengandaian ini menyatakan
sesuatu yang mungkin terjadi pada waktu mendatang ataupun sekarang, jika syarat
/ kondisi tertentu terpenuhi.
Rumus Conditional Type 1:
If + Subject + present simple +
subject + modals (will, can, may, must ) V1 (simple form)
contoh : If have money I will buy
a new car
If + Subject+ Simple present … +
subject + simple-present
contoh : If he has enough time,
John usually walks to school.
If + Subject + simple present …+
command form
contoh : If you go to the post
office, please mail this letter for me !
2. Unreal Present (Conditional Type 2)
Pengandaian ini menyatakan
sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ada atau terjadi sekarang.
If + subject + simple past +
subject + modals (would, could, might) V1 (Simple Form)
contoh : If I had time, I would
go to the beach with you this weekend
( Saya tidak punya waktu sehingga
saya tidak bisa pergi )
He would tell you about it if he
were here
( dia akan mengatakan jika dia
berada disini, artinya karena dia tidak ada disini, dia tidak mengatakannya/
because he is not here he doesn’t tell you about it.)
untuk if-clause dalam bentuk ini
hanya to be “were” yang dipergunakan untuk semua subject.
if pada conditional type 2 ini
dapat dihilangkan yaitu dengan penggunaan pola inversi :
Were + subject + Adj/Noun +
subject + modal (would, could, might) + V1
contoh : Were I John I would not
forgive you.
(kalau saja saya itu si john saya
tak akan memaafkan kamu; kenyataannya saya
bukan john jadi saya memaafkan
kamu / I’m not John so I forgive you).
He could hug me, if he were here.
(Dia boleh memeluk saya, jika dia di sini). Faktanya: he can’t hug me, because,
he is not here.
3. Unreal Past (Conditional Type 3)
Pengandaian ini menyatakan
sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah terjadi (lampau).
Rumus Conditional Type 3:
If + Subject + Past Perfect …
subject + modals ( would, could, might) + have V3
contoh :
1. If we had known that you were
there, we would have written you letter.
(kalau saja kami tahu kamu berada
disana, kami sudah mengirim surat padamu;
yang bermakna bahwa kami tidak
mengirim surat karena kami tidak tahu kamu berada di sana / I did not know that
you were there so I didn’t write you a letter.
2. He would tell you about it if
he were here.
3. If he didn’t speak so quickly,
you could understand him.
Bentuk inversi (tanpa “IF”) untuk
pola ini :
Had + subject + V3…subject +
modals (would, could, might) + have V3
kalimat diatas bila ditulis
inversinya menjadi :
Had we known that you were there,
we would have written you a letter.
tanpa mengubah makna maupun arti.
Contoh Soal :
1. If it ….. so cloudy, we would
plan on having the fair outside
a. was c.
weren’t
b. was not d. had not
2. If she ….. to advance her
clock one hour, she wouldn’t have been late for work
a. should have remembered c. remembered
b. could remembered d. would
have remembered
Jawaban :
1. If it was
not so cloudy, we would plan on having the fair outside, karena induk
kalimat menggunakan V1, jadi kalimat pengandaian ini harus menggunakan tipe 2
sehingga membutuhkan simple past tenses.
2. If she would have
remembered to advance her clock one hour, she wouldn’t have been late for
work, karena induk kalimat menggunakan V3, been, maka kalimat pengandaian
harus menggunakan tipe 3 sehingga membutuhkan past perfect tenses sebagai
jawaban.
E. Noun Clauses
Noun clause
adalah clause (i.e. subject dan verb) yang difungsikan sebagai noun. Noun
clause dalam kalimat pada umumnya digunakan sebagai subject dan object kalimat.
Noun clause dapat diawali oleh:
Question word atau relative
pronoun baik berupa single question word maupun phrase:
Single question word (i.e. when,
how, what, ect.).
Question word + determiner/ noun/
adjective / adverb.
Question word + infinitive.
Conjunction (i.e. whether dan
if).
That atau the fact that.
Sehingga pola dari noun clause
adalah:
Question word/conjunction/that +
subject + verb + …
A. Noun Clauses diawali dengan
Question words
Dalam How to Address Questions
sudah dibahas tentang penggunaan kata tanya baik dalam membuat information
questions maupun dalam membuat embedded questions. Embedded
questions tersebut adalah noun clause. Dalam section ini diberikan contoh
tambahan untuk merefresh memori anda.
1. Single question words.
Contoh:
·
Where she is now is still unknown.
·
When they arrive is still uncertain.
I know what you did last
summer and I still know what you did last summer are two
Hollywood movies starred by Jennifer Love Hewitt. Perhatikan: dalam kalimat
ini, noun clause what you did last summer menjadi object dari I
know dan I still know, dan setelah digabung dengan: are two Hollywood
movies starred by Jennifer Love Hewitt, menjadi subject majemuk dari kalimat.
Noun clause dapat ditempatkan
diawal kalimat (sebagai subject) atau sebagai object. Jika anda ingin merubah
posisi noun clause dari subject kalimat menjadi object kalimat, biasanya
dibutuhkan pronoun it atau sedikit modifikasi kata. Contoh di atas menjadi:
·
It is still unknown where she is now.
·
Do you know when they arrive?
Two Hollywood movies starred by Jennifer
Love Hewitt are I know what you did last summer and I still know
what you did last summer. Karena merupakan judul movies, noun clause what
you did last summer tidak perlu diputar posisinya.
Note:
Clause yang diawali oleh question
words tertentu (i.e. when, whenever, where) juga dapat berfungsi sebagai
adverbial clause.
Contoh:
I was reading a book when the phone rang.
I went to where I and my ex girlfriend had been last
weekend.
I suddenly get nausea whenever I see his face. (nausea =
mual/mau muntah).
b. Clause yang diawali oleh
question words tertentu (i.e. who, whom, whose + noun) juga dapat berfungsi
sebagai adjective clause. Dalam hal ini, kata tanya tersebut sebenarnya adalah
relative pronoun. Well, jangan terlalu dipusingkan dengan istilah. Yang penting
anda mengerti pola/struktur kalimatnya. Tapi, jika anda penasaran, silakan baca
topic adjective clauses.
Contoh:
I think you whom Mr. Dodi
was looking for. (Saya kira kamu (orang) yang pak Dodi sedang cari-cari tadi).
Mr. Dodi, who is a
teacher, was looking for you at school.
Rommy, whose book was stolen
last week, just bought another new book yesterday.
2. Question words + ever/soever
Kecuali how, diakhir
question words dapat ditambahkan ever atau soever menjadi
whenever = whensoever, whatever= whatsoever, dan seterusnya.
Arti ever atau soever di sini sama, yaitu saja/pun,
tinggal dikombinasikan dengan kata tanya di depannya. Sedangkan, how+ever
menjadi however (i.e. adverb atau juga disebut kata transisi yang
berarti namun/walapun demikian) tidak termasuk dalam katagori ini.
Contoh:
·
We will accept whatever you want us to do.
(Kami akan menerima/melakukan apa saja yang kamu ingin kami lakukan).
·
Whoever can melt her feeling is a very
lucky guy. (melt = meluluhkan). Be careful: guy (dibaca gae)= laki-laki,
sedangkan gay (dibaca gei) = fag = homo.
She has
agreed to wherever the man would bring her. (Dia telah setuju
kemanapun pria itu membawanya pergi). Note: in speaking (informal), preposition
(dalam hal ini to, etc.) biasanya diletakkan di ujung kalimat. She has
agreed wherever the man would bring her to.
3. Question words + nouns
Question words + nouns yang
sering digunakan antara lain: what time (jam berapa), what day (hari apa), what
time (jam berapa), what kind (jenis apa), what type (tipe apa), whose + nouns
(i.e. whose car, whose book, ect.), dan seterusnya.
Contoh:
·
I can’t remember what day we will take the
exam.
·
As long as I am faithful, she doesn’t
care what type of family I come from. (faithful = setia).
·
Do you know what time it is?
·
I don’t know whose car is parked in front
of my house.
4. Question words + adjectives
Question words + adjectives yang
sering digunakan antara lain: how long (berapa panjang/lama), how far (berapa
jauh), how old (berapa tua/umur), ect.
Contoh:
·
Man! She still looks young. Do you know how
old she actually is?
·
I am lost. Could you tell me how far it is
from here to the post office?
·
What a jerk. He didn’t even ask how long I
had been waiting for him.
5. Question words + determiners
Question words + determiners yang
sering digunakan adalah: how many (berapa banyak) dan how much (berapa
banyak). Remember: how many diikuti oleh plural nouns, sedangkan how much
diikuti oleh uncountable nouns.
Contoh:
·
Is there any correlation between how good he or
she is in English and how many books he or she has?
·
How much your English skill will improve is
determined by how hard you practice.
6. Question words + adverbs.
Question words + adverbs yang
sering digunakan adalah: how often (berapa sering), how many times (berapa
kali) ect.
Contoh:
·
No matter how often I practice, my English
still sucks. (Tidak memandang berapa kali saya latihan, bahasa Inggris saya
masih jelek). Suck (informal verb) = jelek/tidak baik; arti suck yang lain:
mengisap.
·
I don’t want my parents to know how many
times I have left school early. (leave school early = bolos).
7. Question words + infinitives.
Jika question words langsung
diikuti oleh infinitives, invinitives tersebut mengandung
makna shouldatau can/could. Perhatikan bahwa subject setelah question
words dihilangkan.
Contoh:
· She didn’t know what to do = She
didn’t know what she should do. (Dia tidak tahu apa yang seharusnya
dia lakukan).
·
Please tell me how to get the train station
from here = Please tell me how I can get the train station from here.
·
We haven’t decided when to go to the
beach = We haven’t decided when we should go to the beach.
·
Marry told us where to find her =
Marry told us where we could find her.
B. Noun clauses diawali dengan whether/if
Whether bisa diikuti oleh
OR/NOT bisa juga tidak; makna kalimat biasanya sama walaupun OR/NOT tidak
disebutkan (ini tergantung konteks kalimat).
Contoh:
I am not sure whether she is
coming or not = I am not sure whether or not she is coming = I
am not sure whether she is coming. (Saya tidak yakin apakah dia
akan datang atau tidak).
We can’t decide whether we
should go out or stay home. = We can’t decide whether to go or (to) stay
home. Perhatikan, infinitives juga dapat digunakan setelah whether.
C. Noun clauses diawali dengan that/the fact that
Di
sini that berarti bahwa, sedangkan the fact
that berarti fakta bahwa. Sedangkan, that dalam adjective clauses
berarti yang.
Contoh:
That she has had a PhD degree at
the age of 20 surprises a lot of people = It surprises a lot of
people that she has had a PhD degree at the age of 20.
It is the fact that the
world is round = the fact that the world is round is well known.
It was obvious that she was
very sick = The fact that she was very sick was obvious.
It seems that it is going to rain
soon.
Contoh Soal :
1. The teacher heard who answered
the question. (C)
Analisa:
Kalimat pertama “The
teacher heard” benar karena The teacher subject and heard verbnya. Kalimat
kedua “Who answered the phoned” juga benar karena who berfungsi sebagai subject
and answered sebagai verbnya. Pada saat yang bersamaan Who juga berfungsi
sebagai connetor.
Jadi kalimat di atas sudah benar.
2. I do not understand it went
wrong. (I)
Analysis:
Kalimat pertama “I do not
understand” sudah benar karena I subject dan do not understand verb. Kalimat
kedua “it went wrong” salah karena tidak ada connector sekaligus subject.
Kalimat yang benar seharusnya: I
do not understand what went wrong.What berfungsi sebagai subject dan juga
connector, sementara went nya sebagai verb.
Tenses
1. Simple Present Tense
Tenses ini digunakan untuk :
·
Menyataka/mengungkapkan kegiatan yang sering
dilakukan atau rutinitas. Misalnya, dilakukan tiap hari, setiap minggu, setiap
bulan, setiap tahun, dst.
·
Menyatakan keadaan, sifat dari
benda/binatang/orang yang tetap, artinya dari dulu hingga sekarang( tidak dapat
dibantah) dan mungkin nantinya tidak akan berubah. Misalnya, darah merah, bumi
bulat, dst.
Example:
Kalimat Positif(+)
·
I/we/they/you
+ INFINITIF
·
He/she/it
+ INFINITIF + S
Formula
·
We go to campus everyday.
·
She always helps her mother.
·
Beckham plays football everyweek.
Kalimat Negatif (-)
·
I/we/they/you + Do not + INFINITIF
·
He/she/it
+ Does not + INFINITIF
Formula
·
We don’t go to campus everyday.
·
She doesn’t always help her mother.
·
Beckham doesn’t play football everyweek.
Kalimat Pertanyaan (?)
·
Do + I/we/they/you + INFINITIF
·
Does +
He/she/it + INFINITIF
Formula
·
Do we go to campus everyday ?
·
Does she always help her mother ?
·
Does Beckham play football everyday ?
WH Questions
·
What do we do everyday ?
·
Who does she always help ?
·
What dose Beckham play everyday ?
2. Present Progressive Tense
Tenses ini digunakan untuk:
Menerangkan suatu perbuatan yang
sedang berlangsung pada waktu sekarang.
Example:
Kalimat Positif (+)
·
Subject + To
be (am, are, is) + Present participle
Formula
·
They are studying English now.
·
He is playing soccer .
·
We are doing the task
Kalimat Negatif (-)
·
subject + to be (am, are, is)+ not + present
participle
Formula
·
They are not studying English Now
·
He is not playing soccer.
·
We aren’t doing the task.
Kalimat Pertanyaan(?)
·
To be (am, are, is) + Subject +
Present Participle
Formula
·
Are They studying English Now ?
·
Is he playing soccer ?
·
Are you doing the task ?
WH Questions
·
What are they studying now ?
·
What is he doing ?
·
What are you doing ?
Sumber :