Rabu, 18 Mei 2016

TOEFL (Test of English as a Foreign Language)






Pengertian TOEFL

TOEFL ( Test of English as a Foreign Language ) adalah salah satu model pengujian Bahasa Inggris yang digunakan untuk mengukur tingkat kecakapan atau profisiensi mereka yang tidak menggunakan bahasa inggris  sebagai bahasa Ibu. ( Non-native speaker ).

Umumnya TOEFL digunakan sebagai salah satu prasyarat untuk studi di luar negeri, terutama negara-negara  yang merupakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar. TOEFL biasanya juga menjadi persyaratan untuk melanjutkan studi S-2 dan S-3 di dalam negeri.  Bahkan belakangan mahasiswa S-1 pada berbagai universitas ternama di Indonesia juga diharuskan untuk memiliki skor TOEFL tertentu sebagai salah satu syarat kelulusan. Demikian pula TOEFL saat ini sudah mulai digunakan dalam dunia kerja sebagai salah satu mekanisme rekruitment atau jenjang kenaikan karir.

Jenis TOEFL dan Skornya

TOEFL terdiri dari dua jenis, yaitu Computer-based Testing dan Paper-based Testing. Model Computer-based adalah Ujian TOEFL yang menggunakan komputer. Skala penilaian model ini berkisar antara 40 – 300. Sedangkan jenis kedua, paper-based adalah ujian TOEFL yang menggunakan kertas sebagai media pengujiannya. Skor penilaian model ini berada pada kisaran antara 217 – 677. Bentuk kedua ini adalah yang paling banyak dan lazim digunakan.

Model Pengujian

Ada empat bagian yang diujikan dalam test TOEFL :

1.       Listening Comprehension

Bagian ini digunakan untuk menguji kemampuan peserta tes dalam menyimak pembicaraan atau bahasa lisan yang dilakukan dalam bahasa inggris. Para peserta diharapkan bisa menyimak setiap percakapan ( baik dialog maupun monolog ) yang berasal dari sebuah tape recorder atau media audio lainnya.

2.       Structure and Written Expression

Bagian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan gramatikal peserta tes, termasuk di dalamnya adalah gaya-gaya dalam bahasa tulis dalam bahasa Inggris. Peserta diharapkan bisa memilih jawaban yang paling tepat untuk melengkapi sebuah kalimat dan juga harus menemukan kesalahan yang terdapat dalam sebuah kalimat.

3.       Reading Comprehension

Bagian ini ditujukan untuk mengetahui pemahaman peserta tes terhadap teks-teks tertulis dalam bahasa Inggris. Secara umum, para peserta tes diharapkan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai arti, ide, informasi yang spesifik seta kosa kata tertentu yang terdapat dalam bacaan-bacaan yang diujikan.

4.       Test of English Written ( TWE )

Bagian ini dikhususkan untuk mengetahui kemampuan peserta tes dalam melakukan tulis menulis dalam bahasa Inggris. Dalm ujian ini, peserta tes diberikan satu topik atau tema tertentu dan selanjutnya diminta untuk menulis ide mengenai tema tersebut. Namun tidak semua tes TOEFL mengujikan TWE, bahkan hanya sedikit yang memasukkannya sebagai salah satu materi pengujian. Skor TWE diberikan secara terpisah dari skor TOEFL secara keseluruhan. Skala penilaiannya berkisar antara 1-6.
Semua jawaban yang disediakan dalam tes TOEFL menggunakan model pilihan ganda ( multiple choice ), terdiri dari empat pilihan jawaban ( A, B, C, dan D ).
Adapun jumlah pertanyaan dan durasi waktu yang disediakan dalam tes TOEFL dirangkum dalam table berikut :

Bagian Yang Diujikan
Jumlah
Durasi Waktu
Listening Comprehension
50 Pertanyaan
40 menit
Structure and Written Expression
40 Pertanyaan
25 menit
Reading Comprehension
50 Pertanyaan
55 menit
Test of Written English
1 Topik esai
30 menit

Bila TWE termasuk bagian yang diujikan dalam sebuah tes TOEFL, biasanya ia dilaksanakan sebelum ujian Listening Comprehension.

Persiapan Umum

Tes TOEFL sering kali memunculkan bayangan yang menakutkan bagi mereka yang belum pernah menjalani sebelumnya. Bahkan tidak sedikit pula mereka yang sudah beberapa kali menempuh ujian TOEFL masih mengalami kecemasan ketika menghadapi ujian. Namun ini tentu saja bisa diminimalisasi bila anda memiliki persiapan yang cukup baik.
Berikut ini adalah poin-poin yang sebaiknya anda persiapkan sebelum menjalankan ujian TOEFL :
TOEFL merupakan model tes yang memiliki pola-pola tertentu dan pasti.
Untuk itu selain mempersenjatai diri kita dengan kemampuan- kemampuan dasar dalam bahasa Inggris, sebaiknya anda juga mengenal pola-pola kompetensi yang diujikan dalam tes TOEFL.
Kenalilah bentuk-bentuk perintah ( direction ) dalam test TOEFL.
Karena ia memiliki pola kompetensi yang baku, anda dianjurkan untuk mengenal secara familier dengan bentuk-bentuk perintah yang terdapat pada soal ujian TOEFL, maka kepanikan anda akan terkurangi. Selain itu anda juga bisa memaksimalkan waktu ujian untuk lebih berkonsentrasi pada soal-soal yang akan diujikan. 

Materi toefl structur

A. Basic Sentences Stucture

Secara umum, tidak ada perbedaan yang sangat mencolok antara struktur kalimat bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia, dimana suatu kalimat dibangun atas 4 komponen utama, yaitu :
Subject (S) + Verb (V) + Complement (C) + Modifier (M)
Dalam bahasa Indonesia, komponen ini kita kenal dengan Subjek + Kata Kerja + Objek + Keterangan
contoh:
a.       We studied grammar last week
b.      We + studied + grammar + last week
S + V + C + M

1. Subject

agen dari suatu kalimat dalam bentuk aktif
benda/orang/pihak yang melakukan kegiatan atau yang bertanggung jawab terhadap suatu aksi dalam suatu kalimat
biasanya mendahului verb, atau setelah subject biasanya terdapat verb
contoh:
a.       I explain how to study English
b.      She listens to my explanation
c.       They didn’t understand that language
Subjek dapat diketahui dari pertanyaan who (siapa) atau what (apa) yang melakukan perbuatan pada suatu kalimat.

2. Verb

Verb is the action of a sentence (aksi atau perbuatan pada suatu kalimat)
Verb phrase: gabungan antara auxilaries dengan main verb (kata kerja utama)
contoh:
a.       I am learning English (am = auxilary, learning = main verb)
b.      My brother is very clever
c.       She has gone home (has = auxilary, gone = main verb)
d.      I have been waiting here (have been = auxilary, waiting = main verb)
Setiap kalimat harus mempunyai Verb

3. Complement

Biasanya berupa noun (kata benda) atau noun phrase (frasa kata benda)
biasanya terdapat setelah verb pada kalimat aktif
complement menjawab pertanyaan what (apa) atau siapa (whom)
contoh:
a.       Karel bought a cake yesterday
What did Karel buy yesterday?  a cake.
b.      He saw Dany at the movie
Whom did he see at the movie?  Dany
c.       I explain pharmacology to my students
What do I explain to my students?  pharmacology
* Catatan : Setiap kalimat tidak harus mempunyai complement.

4. Modifier

Modifier menjelaskan time (waktu), place (tempat), atau manner (cara) dari sebuah aksi atau perbuatan
Bentuk yang paling umum dari modifier adalah prepositional phrase (kelompok kata yang dimulai dengan sebuah preposition dan diakhiri dengan sebuah noun
Preposition = on, out, under, behind, etc…
Modifier menjawab pertanyaan when (kapan), where (dimana), atau how (bagaimana)
contoh:
a.       Nathaneil bought a book at a book fair
Where did Nathaneil buy a book? at a book fair
b.      She is driving very fast
How is she driving? very fast
c.       I posted my application yesterday
When do I post my application? yesterday
Contoh soal :

1. The Colloseum ….. Rome, Italy
a. landmarks                                                                      c. is a landmark in
b. is a landmarked in                                                       d. is in a landmark

jawaban :
The Colloseum is a landmark in Rome, Italy. Karena mengikuti aturan kalimat bahasa Inggris, sebuah kalimat harus memiliki subjek dan verb, dalam hal ini, The Collosem, adalah subjek single sehingga memerlukan to be yang singular, yakni is. Dan kalimat tersebut membutuhkan sebuah complement untuk kebutuhan Modifier place yakni, Rome, sehingga landmark berfungsi sebagai noun dan tidak bisa digunakan dalam bentuk verb 2 & 3 karena peran verbs sudah digantikan oleh to be, is.

2. Young deer …..
a. are called fawns                                                           c. is fawns
b. be fawns                                                                        d. are fawns called

jawaban :
Young deer is fawns, karena subjek adalah single sehingga membutuhkan to be singular untuk berperan menjadi verbs bagi complements noun yakni, fawns.

B. Parallel Structure

Parallelism artinya kata-kata yang digunakan dalam rangkaian atau kelompok yang harus mempunyai bentuk yang sama secara grammar. Ketika kita menggunakan kata-kata atau frase yang dihubungkan dengan kata penghubung dalam sebuah rangkaian, maka bentuknya harus sama secara grammar. Perhatikan contoh berikut ini:
a.       Jhon likes swimming and to dive. (Salah – tidak parallel)
b.      Jhon likes swimming and diving. (Benar – parallel)
c.       Jhon likes to swim and (to) dive. (Benar – parallel)
d.      I’m taking history, math, and chemical. (Salah – Chemical bukan kata benda)
e.      I’m taking history, math, and chemistry
Kadang-kadang kata-kata yang berulang-ulang seperti auxiliary verbs, dapat dihilangkan pada rangkaian selanjutnya.
a.       I have been to Rome and saw the Colloseum. (Salah – saw seharusnya seen)
b.      I have been to Rome and have seen the Colloseum. (Benar)
c.       I have been to Rome and seen the Colloseum. (Benar dan lebih baik daripada contoh ke 2)
d.      Is she coming to the party or go to a movie? (salah)
e.      Is she coming to the party or going to a movie? (Benar)
Contoh soal
Identify and correct the mistakes in parallel structure in the following sentences
1. I swept the yard, weeded the garden and …. the clothes.
a. was washing                  c. washed
b. wash                                                d. washing
2. James decided to get up early, practice some yoga and …. healthy foods.
a. eat                                                     c. eating
b. ate                                                    d. eaten
Jawaban :
I swept the yard, weeded the garden and washed the clothes, karena kalimat menggunakan simple past tense yang menggunakan verb ketiga tanpa Auxiliary, sehingga kata wash juga harus menggunakan verb ketiga tanpa Auxiliary.
James decided to get up early, practice some yoga and eat healthy foods, karena kata sebelumnya practice menggunakan verb 1 sehingga kata pasangan paralelnya harus menggunakan verb 1 satu juga yakni eat .

C. Comparative Adjectives

Saat membicarakan dua benda, kita dapat membandingkan dan melihat persamaan juga perbedaan antara dua benda tersebut. Mungkin saja benda itu mempunyai kesamaan di satu sisi dan perbedaan pada sisi lainnya. Untuk membandingkan perbedaan kedua benda tersebut kita menggunakan comparative adjectives. Perbandingan menggunakan comparative adjectives ini hanya untuk membandingkan antara dua benda saja.
Ada dua cara untuk membuat comparative adjectives:
1. Menambah akhiran -er (short adjectives)
2. Menambah awalan more (long adjectives)
Aturan penambahan akhiran untuk short adjectives:
Umumnya adjektiva hanya ditambahkan –er, misalnya: older, smaller, richer, etc.
Jika berakhiran –e, tambahkan saja r, misalnya: later, nicer, etc.
Jika berakhiran konsonan-vokal-konsonan, maka ditambah konsonan yang terakhir, baru kemudian ditambah –er, misalnya: bigger, hotter, etc.
Jika berakhiran –y, maka y diubah menjadi i kemudian ditambah er, misalnya: happier, earlier, busier, heavier, etc.
Untuk long adjectives, aturannya hanya menambahkan kata more saja pada adjektiva, misalnya: expensive menjadi more expensive, beautiful menjadi more beautiful, dsb.
Beberapa adjektiva mempunyai bentuk irregular, misalnya good – better, well (healthy) – better, bad – worse, far – farther/further, etc.
Adjektiva dengan dua suku kata yang bisa menggunakan –er atau more: quiet – quieter/more quiet, clever – cleverer/more clever, narrow – narrower/more narrow, simple – simpler/more simple.
Comparative adjectives tidak hanya digunakan untuk membandingkan dua benda yang berbeda saja, tetapi dapat juga digunakan untuk membandingkan benda yang sama yang menunjuk pada dirinya sendiri, dan benda yang dimaksud tidak perlu disebutkan lagi, seperti salah satu contoh kalimat di atas: I want to have a more powerful computer.
Kata sifat dengan 1 suku kata

Untuk membuat bentuk komparatif dari sebuah kata sifat yang memiliki satu suku kata, kita menambahkan -er di belakang kata, contoh:
·         slow – slower
·         fast – faster
·         tall – taller
·         short – shorter

Untuk membuat perbandingan dari sebuah kata sifat yang memiliki satu suku kata dan berakhiran dengan huruf -e, kita cukup menambahkan -r. Contoh:
·         ( nice – nicer )
·         ( large – larger )

Jika kata sifat dengan satu suku kata yang berakhiran dengan huruf vokal dan konsonan, maka kita menggandakan huruf konsonan. Contoh:
·         ( big – bigger ) 
·         ( hot – hotter )
·         ( thin – thinner )

Kata sifat dengan 2 suku kata
Jika kata sifat memiliki dua atau lebih suku kata, kita menambahkan moresebelum kata sifat. Contoh:
a.       This book is more expensive than that book.
b.      This picture is more beautiful.
Akan tetapi, ada banyak pengecualian terhadap aturan satu/dua suku -kata ini.
Beberapa kata dengan 2 suku-kata memiliki sifat yang mirip dengan kata yang memiliki 1 suku-kata. Contoh:
·         This is easier – Benar
·         This is more easy - Tidak benar
·         This is simpler – Benar
·         This is more simple - Tidak benar
Dan beberapa kata sifat bisa menggunakan kedua bentuk komparatif. Contoh:
·         clever – cleverer – more clever: These are all correct
·         quiet – quieter – more quiet: These are all correct.

Pengecualian-pengecualian yang ada bisa dipelajari melalui kaidah-kaidah, cara terbaik untuk mempelajarinya adalah dengan mempelajarinya satu demi satu.
Contoh Soal :
1. The Nile river is ….. than the Amazon.
a. longer                                                              c. longest
b. more long                                                      d. long
2. I’m ….. than Yuri but ….. than Miko.
a. tallest, shorter                                              c. taller, shortest
b. more tall, more short                                d. taller, shorter
Jawaban :
The Nile river is longer than the Amazon, karena kata sifat yang diperlukan kalimat hanya terdiri dari 1 suku kata dan hanya membandingkan 2 benda.
I’m taller than Yuri but shorter than Miko, karena kata sifat yang diperlukan kalimat tersebut hanya terdiri dari 1 suku kata dan hanya membandingkan 2 benda. 

D. Conditional Clauses

Conditional (Kalimat Pengandaian) menjelaskan bahwa sebuah kegiatan bertentangan dengan kegiatan yang lain. Conditional yang paling umum adalah Real Conditonal dan Unreal Conditonal, kadang-kadang disebut juga if-clauses. Real Conditional (sering juga disebut juga dengan Conditional Tipe I) yang menggambarkan tentang mengandai-andai sesuai dengan fakta.
Unreal Conditional (sering juga disebut sebagai Conditional Tipe II) yang menggambarkan tentang pengandaian yang tidak nyata atau berimajinasi. Ada juga Conditional yang ke-3 yang sering disebut dengan Conditional Tipe III, digunakan sebagai penyesalan yang terjadi di masa lampau dan zero conditional, digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang sudah pasti benar.
Catatan: Jika klausa “if” diletakkan di awal kalimat, kita harus menggunakan “koma”. Sebaliknya jika klausa “if” berada di belakang, maka tidak perlu ada koma
Conditional atau pengandaian memiliki 3 bentuk :

1. Future Conditional (Conditional Type 1)

Pengandaian ini menyatakan sesuatu yang mungkin terjadi pada waktu mendatang ataupun sekarang, jika syarat / kondisi tertentu terpenuhi.
Rumus Conditional Type 1:
If + Subject + present simple + subject + modals (will, can, may, must ) V1 (simple form)
contoh : If have money I will buy a new car
If + Subject+ Simple present … + subject + simple-present
contoh : If he has enough time, John usually walks to school.
If + Subject + simple present …+ command form
contoh : If you go to the post office, please mail this letter for me !

2. Unreal Present (Conditional Type 2)

Pengandaian ini menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ada atau terjadi sekarang.
If + subject + simple past + subject + modals (would, could, might) V1 (Simple Form)
contoh : If I had time, I would go to the beach with you this weekend
( Saya tidak punya waktu sehingga saya tidak bisa pergi )
He would tell you about it if he were here
( dia akan mengatakan jika dia berada disini, artinya karena dia tidak ada disini, dia tidak mengatakannya/ because he is not here he doesn’t tell you about it.)
untuk if-clause dalam bentuk ini hanya to be “were” yang dipergunakan untuk semua subject.
if pada conditional type 2 ini dapat dihilangkan yaitu dengan penggunaan pola inversi :
Were + subject + Adj/Noun + subject + modal (would, could, might) + V1
contoh : Were I John I would not forgive you.
(kalau saja saya itu si john saya tak akan memaafkan kamu; kenyataannya saya
bukan john jadi saya memaafkan kamu / I’m not John so I forgive you).
He could hug me, if he were here. (Dia boleh memeluk saya, jika dia di sini). Faktanya: he can’t hug me, because, he is not here.

3. Unreal Past (Conditional Type 3)

Pengandaian ini menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah terjadi (lampau).
Rumus Conditional Type 3:
If + Subject + Past Perfect … subject + modals ( would, could, might) + have V3
contoh :
1. If we had known that you were there, we would have written you letter.
(kalau saja kami tahu kamu berada disana, kami sudah mengirim surat padamu;
yang bermakna bahwa kami tidak mengirim surat karena kami tidak tahu kamu berada di sana / I did not know that you were there so I didn’t write you a letter.
2. He would tell you about it if he were here.
3. If he didn’t speak so quickly, you could understand him.
Bentuk inversi (tanpa “IF”) untuk pola ini :
Had + subject + V3…subject + modals (would, could, might) + have V3
kalimat diatas bila ditulis inversinya menjadi :
Had we known that you were there, we would have written you a letter.
tanpa mengubah makna maupun arti.
Contoh Soal :
1. If it ….. so cloudy, we would plan on having the fair outside
a. was                                                                   c. weren’t
b. was not                                                           d. had not
2. If she ….. to advance her clock one hour, she wouldn’t have been late for work
a. should have remembered                      c. remembered
b. could remembered                                    d. would have remembered
Jawaban :
1. If it was not so cloudy, we would plan on having the fair outside, karena induk kalimat menggunakan V1, jadi kalimat pengandaian ini harus menggunakan tipe 2 sehingga membutuhkan simple past tenses.
2. If she would have remembered to advance her clock one hour, she wouldn’t have been late for work, karena induk kalimat menggunakan V3, been, maka kalimat pengandaian harus menggunakan tipe 3 sehingga membutuhkan past perfect tenses sebagai jawaban.

E. Noun Clauses

Noun clause adalah clause (i.e. subject dan verb) yang difungsikan sebagai noun. Noun clause dalam kalimat pada umumnya digunakan sebagai subject dan object kalimat.
Noun clause dapat diawali oleh:
Question word atau relative pronoun baik berupa single question word maupun phrase:
Single question word (i.e. when, how, what, ect.).
Question word + determiner/ noun/ adjective / adverb.
Question word + infinitive.
Conjunction (i.e. whether dan if).
That atau the fact that.
Sehingga pola dari noun clause adalah:
Question word/conjunction/that + subject + verb + …

A. Noun Clauses diawali dengan Question words

Dalam How to Address Questions sudah dibahas tentang penggunaan kata tanya baik dalam membuat information questions maupun dalam membuat embedded questions.  Embedded questions tersebut adalah noun clause. Dalam section ini diberikan contoh tambahan untuk merefresh memori anda.
1. Single question words.
Contoh:
·         Where she is now is still unknown.
·         When they arrive is still uncertain.

I know what you did last summer and I still know what you did last summer are two Hollywood movies starred by Jennifer Love Hewitt. Perhatikan: dalam kalimat ini, noun clause what you did last summer menjadi object dari I know dan I still know, dan setelah digabung dengan: are two Hollywood movies starred by Jennifer Love Hewitt, menjadi subject majemuk dari kalimat.

Noun clause dapat ditempatkan diawal kalimat (sebagai subject) atau sebagai object. Jika anda ingin merubah posisi noun clause dari subject kalimat menjadi object kalimat, biasanya dibutuhkan pronoun it atau sedikit modifikasi kata. Contoh di atas menjadi:
·         It is still unknown where she is now.
·         Do you know when they arrive?

Two Hollywood movies starred by Jennifer Love Hewitt are I know what you did last summer and I still know what you did last summer. Karena merupakan judul movies, noun clause what you did last summer tidak perlu diputar posisinya.
Note:
Clause yang diawali oleh question words tertentu (i.e. when, whenever, where) juga dapat berfungsi sebagai adverbial clause.
Contoh:
I was reading a book when the phone rang.
I went to where I and my ex girlfriend had been last weekend.
I suddenly get nausea whenever I see his face. (nausea = mual/mau muntah).
b. Clause yang diawali oleh question words tertentu (i.e. who, whom, whose + noun) juga dapat berfungsi sebagai adjective clause. Dalam hal ini, kata tanya tersebut sebenarnya adalah relative pronoun. Well, jangan terlalu dipusingkan dengan istilah. Yang penting anda mengerti pola/struktur kalimatnya. Tapi, jika anda penasaran, silakan baca topic adjective clauses.
Contoh:
I think you whom Mr. Dodi was looking for. (Saya kira kamu (orang) yang pak Dodi sedang cari-cari tadi).
Mr. Dodi, who is a teacher, was looking for you at school.
Rommy, whose book was stolen last week, just bought another new book yesterday.

2. Question words + ever/soever

Kecuali how, diakhir question words dapat ditambahkan ever atau soever menjadi whenever = whensoever, whatever= whatsoever, dan seterusnya. Arti ever atau soever di sini sama, yaitu saja/pun, tinggal dikombinasikan dengan kata tanya di depannya. Sedangkan, how+ever menjadi however (i.e. adverb atau juga disebut kata transisi yang berarti namun/walapun demikian) tidak termasuk dalam katagori ini.
Contoh:
·         We will accept whatever you want us to do. (Kami akan menerima/melakukan apa saja yang kamu ingin kami lakukan).
·         Whoever can melt her feeling is a very lucky guy. (melt = meluluhkan). Be careful: guy (dibaca gae)= laki-laki, sedangkan gay (dibaca gei) = fag = homo.
She has agreed to wherever the man would bring her. (Dia telah setuju kemanapun pria itu membawanya pergi). Note: in speaking (informal), preposition (dalam hal ini to, etc.) biasanya diletakkan di ujung kalimat. She has agreed wherever the man would bring her to.

3. Question words + nouns

Question words + nouns yang sering digunakan antara lain: what time (jam berapa), what day (hari apa), what time (jam berapa), what kind (jenis apa), what type (tipe apa), whose + nouns (i.e. whose car, whose book, ect.), dan seterusnya.
Contoh:
·         I can’t remember what day we will take the exam.
·         As long as I am faithful, she doesn’t care what type of family I come from. (faithful = setia).
·         Do you know what time it is?
·         I don’t know whose car is parked in front of my house.       

4. Question words + adjectives

Question words + adjectives yang sering digunakan antara lain: how long (berapa panjang/lama), how far (berapa jauh), how old (berapa tua/umur), ect.
Contoh:
·         Man! She still looks young. Do you know how old she actually is?
·         I am lost. Could you tell me how far it is from here to the post office?
·         What a jerk. He didn’t even ask how long I had been waiting for him.

5. Question words + determiners

Question words + determiners yang sering digunakan adalah: how many (berapa banyak) dan  how much (berapa banyak). Remember: how many diikuti oleh plural nouns, sedangkan how much diikuti oleh uncountable nouns.
Contoh:
·         Is there any correlation between how good he or she is in English and how many books he or she has?
·         How much your English skill will improve is determined by how hard you practice.

6. Question words + adverbs.

Question words + adverbs yang sering digunakan adalah: how often (berapa sering), how many times (berapa kali) ect.
Contoh:
·         No matter how often I practice, my English still sucks. (Tidak memandang berapa kali saya latihan, bahasa Inggris saya masih jelek). Suck (informal verb) = jelek/tidak baik; arti suck yang lain: mengisap.
·         I don’t want my parents to know how many times I have left school early. (leave school early = bolos).

7. Question words + infinitives.

Jika question words langsung diikuti oleh infinitives, invinitives tersebut mengandung makna shouldatau can/could. Perhatikan bahwa subject setelah question words dihilangkan.
Contoh:
·      She didn’t know what to do = She didn’t know what she should do. (Dia tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan).
·         Please tell me how to get the train station from here = Please tell me how I can get the train station from here.
·         We haven’t decided when to go to the beach = We haven’t decided when we should go to the beach.
·         Marry told us where to find her = Marry told us where we could find her. 

B. Noun clauses diawali dengan whether/if

Whether bisa diikuti oleh OR/NOT bisa juga tidak; makna kalimat biasanya sama walaupun OR/NOT tidak disebutkan (ini tergantung konteks kalimat).
Contoh:
I am not sure whether she is coming or not = I am not sure whether or not she is coming = I am not sure whether she is coming. (Saya tidak yakin apakah dia akan datang atau tidak).
We can’t decide whether we should go out or stay home. = We can’t decide whether to go or (to) stay home. Perhatikan, infinitives juga dapat digunakan setelah whether.

C. Noun clauses diawali dengan that/the fact that

Di sini that berarti bahwa, sedangkan the fact that berarti fakta bahwa. Sedangkan, that dalam adjective clauses berarti yang.
Contoh:
That she has had a PhD degree at the age of 20 surprises a lot of people = It surprises a lot of people that she has had a PhD degree at the age of 20.
It is the fact that the world is round = the fact that the world is round is well known.
It was obvious that she was very sick = The fact that she was very sick was obvious.
It seems that it is going to rain soon.
Contoh Soal :

1. The teacher heard who answered the question. (C)
Analisa:
 Kalimat pertama “The teacher heard” benar karena The teacher subject and heard verbnya. Kalimat kedua “Who answered the phoned” juga benar karena who berfungsi sebagai subject and answered sebagai verbnya. Pada saat yang bersamaan Who juga berfungsi sebagai connetor.
Jadi kalimat di atas sudah benar.

2. I do not understand it went wrong. (I)
Analysis:
Kalimat pertama “I do not understand” sudah benar karena I subject dan do not understand verb. Kalimat kedua “it went wrong” salah karena tidak ada connector sekaligus subject.
Kalimat yang benar seharusnya: I do not understand what went wrong.What berfungsi sebagai subject dan juga connector, sementara went nya sebagai verb.

Tenses

1. Simple Present Tense
Tenses ini digunakan untuk :
·         Menyataka/mengungkapkan kegiatan yang sering dilakukan atau rutinitas. Misalnya, dilakukan tiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun, dst.
·         Menyatakan keadaan, sifat dari benda/binatang/orang yang tetap, artinya dari dulu hingga sekarang( tidak dapat dibantah) dan mungkin nantinya tidak akan berubah. Misalnya, darah merah, bumi bulat, dst. 
Example:

Kalimat Positif(+)
·         I/we/they/you +          INFINITIF
·         He/she/it         +          INFINITIF + S

Formula                                                    
·         We go to campus everyday.
·         She always helps her mother.
·         Beckham plays football everyweek.

Kalimat Negatif (-)
·         I/we/they/you  +  Do not      + INFINITIF
·         He/she/it          +  Does not  + INFINITIF

Formula
·         We don’t go to campus everyday.
·         She doesn’t always help her mother.
·         Beckham doesn’t play football everyweek.

Kalimat Pertanyaan (?)
·         Do      + I/we/they/you + INFINITIF
·         Does  + He/she/it         + INFINITIF

Formula
·         Do we go to campus everyday ?
·         Does she always help her mother ?
·         Does Beckham play football everyday ?

WH Questions
·         What do we do everyday ?
·         Who does she always help ?
·         What dose Beckham play everyday ?

2. Present Progressive Tense

Tenses ini digunakan untuk:
Menerangkan suatu perbuatan yang sedang berlangsung pada waktu sekarang.
Example:

Kalimat Positif (+)
·         Subject   +    To be  (am, are, is) + Present participle

Formula 
·         They are studying English now.
·         He is playing soccer .
·         We are doing the task

Kalimat Negatif (-)
·         subject + to be (am, are, is)+ not + present participle


Formula
·         They are not studying English Now
·         He is not playing soccer.
·         We aren’t doing the task.

Kalimat Pertanyaan(?)
·         To be  (am, are, is) +  Subject + Present Participle

Formula
·         Are They studying English Now ?
·         Is he playing soccer ?
·         Are you doing the task ?

WH Questions
·         What are they studying now ?
·         What is he doing ?
·         What are you doing ?

Sumber  :